• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 589

Bab 589 Berpartisipasi dalam Acara dengan Identitas Sebagai Pelayan

Melihat Luna yang bersedih masih harus memohon padanya dengan nada bicara yang lembut, Liander merasa simpati padaLuna sekaligus memandang rendah Ardika.

Pecundang yang tidak bisa apa—apa, tetapi bertemperamen buruk seperti Ardika sama sekali tidak layak untuk wanita sebaikLuna!

Liander melambaikan tangannya dan berkata, “Sudahlah, aku nggak perlu meminum teh lagi. Mari kita bicarakan saja intinya.”“Oke.”

Luna tertegun sejenak, lalu berkata, “Aku dengar Tuan Muda Liander sudah berhasil mendapatkan tiket masuk untuk menghadiriacara peresmian jabatan Kapten Thomas besok. Aku ingin meminta bantuan Tuan Muda Liander untuk memperkenalkan relasiuntuk mendapatkan tiket masuk.”novelbin

Liander langsung melambaikan tangannya dan berkata, “Itu sama sekali nggak ada harapan lagi.’“Ah? Kenapa?” tanya Luna dengan bingung, ekspresinya tampak cemas.

“Karena ini adalah acara anggota tim tempur. Kali ini, orang—orang luar yang bisa menghadiri acara inisangat terbatas.”

Liander berkata, “Dua hari yang lalu, setelah seorang artis bernama Fiona membeli tiket masuk acara ini, penjualan tiketlangsung ditutup.”

“Bagaimanapun juga, harga selembar tiket sebesar dua triliun. Seharusnya Kapten Thomas juga nggak berani bertindakketerlaluan, bukan?”

Begitu mendengar Fiona berhasil membeli tiket masuk acara tersebut, Luna menjadi makin panik.Sebelumnya, dalam konferensi pers, Fiona menuduh Ardika menyebut-nyebut dirinya sebagai DewaPerang.

Kalau besok wanita itu bertemu dengan Dewa Perang, wanita itu pasti akan mengatakan hal-hal buruktentang Ardika dan memfitnah Ardika lagi!

“Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Kalau Ardika nggak bisa berpartisipasi dalam acaraperesmian jabatan besok, tamatlah riwayatnya. Baik tiga keluarga besar maupun Fiona pasti nggakakan melepaskannya!”

Sambil menutup mulutnya, bulir—bulir air mata Luna kembali mengalir dengan deras.

“Bu Luna. maaf, terus terang saja, karena Ardika telah membuat masalah sebesar ini, maka biarkan saja dia menghadapikonsekuensinya sendiri.”

“Suami istri diibaratkan seperti burung—burung di hutan. Saat menghadapi masalah, kamu harus memikirkan dirimu sendiri. Lagipula, kamu sudah melakukan banyak hal untuknya.”

“Semua ini salahnya sendiri.”Liander mencoba untuk membujuk Luna.

Luna menggelengkan kepalanya dan berkata, “Nggak, bukan begitu. Walau Ardika suka membual, bertindak sesuka hatinya dansering membuat masalah, dia benar—benar sangat baik padaku. Dia nggak membiarkanku menuangkan teh untukmu karenanggak ingin melihatku tunduk pada orang lain.”

“Dia menyinggung tiga keluarga besar dan Fiona demi menuntut keadilan untuk Delvin.”

“Tindakannya nggak salah.”

“Selama masih ada secercah harapan, aku pasti akan berusaha semampuku untuk menyelamatkannya!”Merasakan keteguhan hati dalam nada bicara Luna, Liander hanya bisa menghela napas.

Liander mengungkapkan pemikirannya. “Aku berasal dari keluarga terkemuka. Aku sudah sering melihat wanita yang egois danhanya mementingkan keuntungan pribadi. Tapi, Bu Luna benar—benar sudah mengubah pandanganku.”

Kemudian, dia berkata, “Begini saja, awalnya besok aku berencana untuk membawa Rachel, adikku untuk menghadiri acara itudan menambah wawasannya. Kebetulan, dia nggak tertarik untuk ikut, jadi aku nggak akan membawanya lagi.”

“Biarkan Ardika ikut denganku untuk menghadiri acara tersebut dengan identitas sebagai pelayanKeluarga Septio.”Luna mengerutkan keningnya dan berkata, “Pelayan?”

Liander berkata, “Sesuai peraturan yang berlalu, bagi orang yang membeli tiket masuk, orang tersebut bisa membawa sertakeluarganya. Tapi, Ardika bukan anggota Keluarga Septio Provinsi Aste. Karena

itulah, aku hanya bisa membawanya menghadiri acara itu dengan identitas sebagai pelayan Keluarga

Septio.”

Sebenarnya, Liander hanya mengarang cerita saja.

Dia sengaja ingin mempermalukan Ardika.

Pada akhirnya, Luna menganggukkan kepalanya dan berkata, “Baiklah kalau begitu,”

Selama Ardika bisa berpartisipasi dalam acara peresmian Jabatan Thomas dan memiliki kesempatan untuk bertemu denganDewa Perang, sudah cukup bagi Luna.

*Terima kasih, Tuan Muda Llander. Aku benar—benar sangat berterima kasih padamu.”

Luna bangkit dari tempat duduknya dan membungkukkan badannya untuk memberi hormat kepadaLiander.

“Bu Luna, jangan terburu—buru berterima kasih padaku. Aku bukan memberikan bantuan ini secara gratis.

masuk ini, Keluarga Llandermelambaikan tangannya danberkata, “Kali ini, demi men apatkantik Septig sydatentchgeluar an uangsébesar dua triliun. Tujuankeluargaku memberi tiket masuk iniadalah agar kami bisa menjalin relasidengan Kapten Thomas danmembuka jalur bisnis kamni.” Thecontent is on NovelDrama.Org! Readthe latest chapter there!

“Sebelumnya, Ardikamenyebut-nyebut dirinya sebagaiDewa Perang,. Kaladiaka ceonjenbaarya bersamaku,seharusnya Bu Luna bisa mengertirisiko yang harus kuhadapi.” Thecontent is on NovelDrama.Org! Readthe latest chapter there!

Luna menganggukkan kepalanya..

Dia berkata, “Tuan Muda Liander, akubisa mengeluarkan sedikit anonuntuk bigyastiketrhasbk’se esar duatilde itu. Tapi, dana yang dimilikioleh Grup Perfe sangat terbatas.” Thecontent is on NovelDrama.Org! Readthe latest chapter there!

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter