• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 658 Dikeluarkan dari Keluarga dan Marga Dicabut

Seolah terkena mantra penahan tubuh.

Tamparan ahli itu juga terhenti.

“Ardika!”

Luna langsung berteriak terkejut.

Wajahnya yang pucat karena ketakutan tiba–tiba pulih kembali.

Luna merasa sangat lega setelah melihat Ardika.

“Kemarilah.”

Ardika berjalan mendekat tanpa memedulikan beberapa pengawal ahli yang mengelilinginya danmengulurkan tangannya untuk menarik Luna ke belakangnya.

Dia menatap anggota Keluarga Basagita dengan dingin dan akhirnya tatapannya beralih ke

arah Yanto.

“Yanto, kalian sekeluarga menindas istriku lagi, pantas saja kamu nggak berani menyuruhku datang!”

Wajah Yanto menunjukkan kemarahan.

“Ardika, apa kamu masih mengira Keluarga Basagita sama seperti dulu? Sekarang Keluarga Basagitaadalah keluarga teratas dan aku adalah kepala keluarga ini. Beraninya kamu bersikap lancang dihadapanku!?”

Dia berteriak dengan dingin.novelbin

“Oh, keluarga teratas? Aku baru saja menghancurkan tiga keluarga besar!”

Raut wajah Ardika tiba–tiba menjadi muram, “Aku akan melupakan masalah hari ini demi istri dankeluargaku. Kalau masih begitu nggak tahu diuntung, aku akan membuat Keluarga Basagita kembaliseperti dulu agar kalian nggak bermimpi di siang bolong!”

“Dasar pecundang, kamu pikir kamu ini siapa!?”

Semua orang di Keluarga Basagita terlihat sinis dan marah.

Beraninya Ardika bersikap tidak hormat kepada mereka yang merupakan keluarga teratas!?

“Sayang, ayo pergi.”

1/3

+15 BONUS

Ardika terlalu malas untuk memedulikan mereka, jadi dia melangkah maju untuk mendorong kursi rodaJacky dan berniat untuk pergi.

“Ardika, apa aku mengizinkanmu pergi!?”

Tiba–tiba suara Wulan dengan gigi terkatup terdengar dari belakang.

Dia berteriak kepada para pengawal ahli dengan marah, “Apa yang kalian tunggu? Serang dantangkap si bodoh ini!”

Beberapa pengawal ahli dikejutkan dengan adegan mengerikan Ardika yang merobohkan gerbangseberat ribuan kilogram itu dengan satu tendangan.

Setelah mendengar ini, mereka saling menatap sebelum menerjang ke arah Ardika dengan

enggan.

“Berhenti, Nona nggak mengizinkan kalian pergi!”

Mereka mengepung keluarga Ardika.

“Ardika, awalnya aku berencana untuk berurusan dengan Luna dulu sebelum

membereskanmu, tapi nggak kusangka kamu begitu nggak tahu diuntung dan berinisiatif untukdatang.”

“Baguslah kalau begitu, hari ini kamu nggak perlu pergi!”

Wulan berkata dengan penuh kebencian, “Lumpuhkan dia!”

“Serang!”

Beberapa pengawal ahli tidak berani meremehkan Ardika dan menyerang bersama.

Setelah melihat betapa ganasnya mereka, keluarga Luna benar–benar panik dan juga semakin takutdengan cara Keluarga Basagita.

“Cari mati!”

Sorot mata Ardika tiba–tiba menjadi dingin dan meluncurkan tendangan dengan sengit.

Buk! Buk! Buk!

Setelah terdengar suara teredam yang sengit dan menusuk telinga, beberapa pengawal ahli melayangkeluar sebelum jatuh ke atas lantai dengan keras.

“Kamu!”

Mereka menatap Ardika dengan kesakitan dan ketakutan, darah pun mulai mengalir dari

2/3

+15 BONUS

hidung dan mulut mereka.

Rasa sakit yang luar biasa melanda.

Entah berapa banyak tulang di tubuh yang patah.

Latihan keras sepuluh hingga 20 tahun yang telah mereka lakukan pun menjadi sia–sia.

“Kamu sangat kejam!”

Mereka menatap Ardika dengan penuh kebencian.

“Tiga keluarga besar dan kalian sekumpulan orang yang nggak taat hukum sekalian dilumpuhkanbersama supaya nggak ada yang membantu orang jahat!”

Ardika berkata dengan dingin.

“Hiss!”

Semua anggota Keluarga Basagita tersentak dan tercengang.

Para master ini dibeli dengan sejumlah besar uang dari tiga keluarga besar.

Gaji tahunan seseorang setidaknya 2 miliar.

Belum lagi mereka harus mengeluarkan biaya nutrisi yang sangat mahal dalam jangka waktu yanglama demi latihan mereka.

Ternyata ahli seperti itu dikalahkan oleh Ardika dalam satu detik.

Ya ampun.

Apa yang dilakukan si bodoh ini saat berada di rumah sakit jiwa?

“Ayo pergi.”

Ardika membawa keluarga Luna keluar lagi.

“Ayah, kita nggak bisa membiarkan mereka pergi begitu saja!”

Wulan bergegas meminta bantuan Yanto.

“Luna, berhenti!”

Yanto tiba–tiba berteriak dengan marah, “Sekarang sebagai kepala Keluarga Basagita, kuperingatkankamu!” 1

“Kalau kamu berani pergi begitu saja, aku akan membuat pengumuman resmi kalau kalian sekeluargaakan dikeluarkan dari keluarga dan marga kalian akan dicabut!” 2

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter