• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 541 Memukul Selebriti Internet dalam Siaran Langsung

“Ya ampun! Penyakit idiot ini kumat lagi, sampai–sampai memukul orang!”

“Menantu benalu ini benar–benar arogan! Nggak hanya menyebut–nyebut dirinya sebagai DewaPerang. dia bahkan berani memukul orang!”

“Hebat! Luar biasa hebat! Pergerakannya benar–benar luar biasa cepat! Tapi, berani memukul orangdalam siaran langsung, dia sudah pasti akan mati!”

“Ah, aku benar–benar turut berduka cita!”

Dengan iringan teriakan menyedihkan selebriti internet itu, baik para selebriti internet yangmengerumuni depan pintu area vila maupun kolom–kolom komentar siaran langsung gempar.

Bahkan ada orang yang mengedit video secara langsung di lokasi, lalu mengirimkan video tersebut keTikTok, Instagram dan akun media sosial lainnya.

Tak lama kemudian, judul berbunyi “Menantu Benalu Memukul Orang dalam Siarang Langsung” punmemasuki daftar pencarian teratas berbagai akun sosial media.

Para penonton segera bergabung dalam siaran–siaran langsung dengan komentar–komentar yangtiada habisnya.

ung tersebut dan memenuhi layar siaran

Sontak saja hal itu membuat para selebriti internet yang berada di lokasi menjadi makin bersemangat.

+

Mereka semua mengarahkan kamera mereka ke arah Ardika!

“Semuanya, kalian sudah lihat sendiri, ‘kan? Berani–beraninya idiot itu memukulku! Jelas–jelas diayang menyebut–nyebut dirinya sebagai Dewa Perang, tapi dia malah memukulku dalam siaranlangsung!”

Bahkan selebriti internet yang memiliki jutaan penggemar dan sudah tergeletak dengan menyedihkandi tanah masih sempat berseru pada para penonton siaran langsungnya dengan nada menyedihkan.

Dia mengarahkan kamera ke wajahnya yang berlinang darah, bahkan nada bicaranya sudah terdengar

tidak terlalu jelas.

“Berisik!”

Tiba–tiba, kaki seseorang mendarat di wajahnya.

Dengan iringan suara “bam“, selebriti internet yang memiliki jutaan penggemar itu langsung taknovelbin

sadarkan diri di tempat.

“Krak!”

US BONUS

Ponsel yang digunakannya untuk melakukan siaran langsung juga diinjak oleh orang itu hingga hancurberkeping–keping.

Melihat Ardika yang kembali melakukan kekerasan terhadap selebriti internet itu, para selebriti internetlainnya berseru penuh semangat dan antusias.

Tepat pada saat ini, tiba–tiba Ardika berjalan ke arah kerumunan orang itu.

Satu per satu dari selebriti internet sialan itu ditendangnya.

“Bam… bam… bam….”

Dengan iringan suara teriakan yang memekakkan telinga, para selebriti internet yang tadinyamelontarkan pertanyaan–pertanyaan tidak sopan pada Luna langsung tergeletak bersimbah darah di

tanah.

Selain itu, satu per satu dari ponsel mereka juga Ardika Injak hingga hancur berkeping–keping.

Melihat Ardika memukul orang seperti itu, Desi dan yang lainnya terkejut setengah mati!

“Luna, kenapa kamu masih bengong di sana? Cepat hentikan idiot itu! Dia menggila lagi dan memukulorang, bahkan dia memukul orang dalam siaran langsung! Tindakannya kali ini bisa memicu amarahbanyak orang!”

Luna tersadar dari lamunannya, matanya tampak sedikit memerah.

Melihat Ardika menerjang ke arah kerumunan selebriti internet itu, dia teringat kejadian di haripernikahannya.

Sama seperti apa yang dilakukannya hari ini, kala itu Ardika juga menerjang ke arah kerumunan tamudan menghajar tamu–tamu yang mempermalukannya.

Namun, sesaat kemudian, perasaan terharu yang menyelimuti hatinya tergantikan dengan perasaan

ketakutan.

Setelah Ardika melakukan tindakan seperti ini, maka situasi akan menjadi makin rumit!

Dia segera berteriak dengan keras, “Ardika, cepat hentikan! Mereka sedang melakukan siaranlangsung. apa kamu ingin mencelakai dirimu sendiri?!”

“Plak!”

BONUS

Setelah melayangkan tamparan ke arah selebriti internet terakhir hingga orang tersebut terpental ketanah, Ardika menoleh dan berkata pada Luna sambil tersenyum. “Nggak masalah. Aku adalahpengidap gangguan mental,”

“Bukankah sangat normal kalau seseorang pengidap gangguan jiwa penyakitnya kumat karena melihatistrinya ditindas oleh orang lain, lalu memukul orang–orang itu?”

Mendengar suara teriakan menyedihkan para selebriti internet yang tergeletak di tanah, Lunamerasakan jantungnya berdebar kencang seolah–olah sedang merasakan adegan sebuah film secaranyata.

“Haha! Temyata kamu si menantu benalu ini hanya berpura–pura idiot! Kamu sama sekali nggakmengidap gangguan mental! Kamu memang sengaja melukai orang lain!”

Tiba–tiba, suara tawa liar seseorang menggema di tempat itu.

Dengan membawa tongkat selfie sendiri, Frederick tampak berdiri tidak jauh dari sana.

Dia mengarahkan kameranya ke arah Ardika dan berkata seolah–olah sedang menegakkan keadilan,”Ardika, jelas–jelas kamu sudah menyebut–nyebut dirimu sebagai Dewa Perang dan memicu amarahsemua rakyat negeri ini, tapi kamu malah nggak menyesali perbuatanmu dan memukul orang dalamsiaran langsung!”

Berbeda dari orang–orang lainnya, Frederick tahu Ardika sangat ahli dalam berkelahi. Jadi, begitumelihat Ardika sudah mulai mengambil tindakan, dia segera bersembunyi sejauh mungkin.

Tidak hanya itu, demi melakukan siaran langsung hari ini, dia bahkan meminta beberapa orangpengawal dari Miguel, ayahnya.

Setelah konferensi pers semalam, Frederick tahu kali ini dia sudah terkenal.

Tidak hanya terkenal, dia menjadi sangat terkenal!

Jadi, tanpa menunda–nunda waktu lagi, dia segera membuat akun TikTok untuk melakukan siaran

langsung.

Setelah akunnya terdaftar, hanya dalam kurun waktu semalaman, jumlah pengikutnya sudah mencapaiangka 50 juta orang!

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter