• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 503 Pergi Menemul Putri Angkatnya

“Maaf, Bu Tina. Pak Presdir mengatakan kalian nggak perlu bertemu lagi.”

“Walau Grup Lautan Berlian sudah bergabung dengan Grup Sentosa Jaya, kami nggak akan ikutcampur dalam operasional kalian. Kallan tetap bisa menjalankan operasional perusahaan sepertibiasa.”

Jesika menyampaikan pesan Ardika kepada Tina.

Seketika itu pula, hati Tina diselimuti oleh api amarah.

Dia sengaja datang pagi–pagi sekali dan sudah menunggu selama lebih dari satu jam. Namun, padaakhirnya, presdir Grup Sentosa Jaya malah membatalkan janji secara sepihak begitu saja.

Dengan kepribadian buruknya, amarahnya hampir meledak saat itu juga.

Namun, mengingat pesan Alden padanya kemarin, dia hanya bisa bersabar dan mengendalikanamarahnya.

“Baiklah kalau begitu. Terima kasih, Bu Jesika. Tolong beri tahu Pak Presdir, kelak kalau adakesempatan, aku akan datang menemuinya lagi.”

Selesai berbicara, Tina langsung berbalik dan pergi.

Sorot mata penuh amarah tampak jelas di matanya!

Sementara itu, Jesika yang berdiri di belakangnya berusaha menahan tawa sambil bergumam dengan

suara kecil, “Bukankah kemarin kalian baru bertemu?”

Vila Cakrawala.

Saat Ardika hampir selesai makan, dia menerima satu panggilan telepon.

Begitu melihat nama yang berkedip di layar ponselnya adalah Livy, dia segera menjawab panggilan

telepon itu. “Livy, kenapa kamu meneleponku sepagi ini? Apa hari ini kamu nggak bersekolah?”

“Ayah, sudah jam berapa ini? Sekarang nggak pagi lagi!”

“Selain itu, apa Ayah nggak tahu hari ini adalah Hari Minggu? Hari ini aku nggak sekolah!”

Di ujung telepon, terdengar suara tawa manis seorang bocah perempuan.

Mendengar suara polos bocah perempuan itu, hati Ardika seakan meleleh. Hal–hal yang membebanihatinya seolah–olah hilang tanpa meninggalkan jejak.

“Ah… ha… ha…. Aku sudah lupa.”

Sambil tertawa, Ardika bertanya, “Apa kamu merindukanku?”

“Tentu saja aku merindukan Ayah!”

+15 BONUS

Setelah menjawab dengan suara keras, bocah perempuan itu berkata, “Ayah, apa Ayah bisa datang kesini menemuiku? Ayah sudah lama nggak datang ke sini!”

“Oke, oke, aku akan ke sana sekarang.”novelbin

Daripada pergi ke Grup Sentosa Jaya untuk menemui Tina, Ardika lebih bersedia pergi ke vilaKeluarga Darma untuk menemui dan menemani putri angkatnya yang manis dan penurut.

Setelah beres–beres sejenak, dia langsung berangkat.

Saat dia tiba di Kompleks Vila Cempaka Nomor Sembilan, suasana di dalam vila sangat ramai.

Selain orang tua Delvin, Elsy dan Arini juga berada di vila.

Jarang–jarang Elsy bisa meluangkan waktu untuk menemani putrinya.

Sejak menjadi manajer umum Grup Bintang Darma, sejak memiliki status dan kedudukan, dia tidakperlu memedulikan Rina dan Jiko lagi.

Sementara itu, Arini memang sering berkunjung ke sini.

Saat bersekolah, karena dorongan orang lain, dia menuduh Delvin melakukan kecurangan. Setelahdiberi

pelajaran oleh Ardika, dia sering datang ke sini untuk menebus kesalahannya.

Walaupun Ardika tahu sedikit banyak wanita itu melakukan semua ini untuk ditunjukkan padanya,tetapi

melihat wanita itu cukup berinisiatif untuk menebus kesalahannya, dia juga tidak peduli lagi.

Begitu melihat kedatangan Ardika, Robin dan Selvi langsung bertanya dengan ekspresi khawatir,“Ardika, sebelumnya ada rumor yang beredar di Kota Banyuli, mengatakan bahwa kamu membunuhPak Alden. Mendengar rumor itu, kami benar–benar sangat khawatir. Kamu baik–baik saja, ‘kan?”

Semua orang di Kota Banyuli sudah mengetahui hal tersebut.

Namun, Robin dan Selvi sama sekali tidak memercayai rumor seperti itu. Mereka sangat yakin Ardikadituduh dan dijebak oleh orang lain.

*Jangan khawatir, masalah itu sudah terselesaikan.”

Ardika menceritakan secara singkat kejadian itu, dia melewatkan bagian–bagian yang menegangkandan berbahaya dari kejadian itu.

“Elsy, bagaimana perkembangan Grup Bintang Darma belakangan ini?”

Tidak ingin membuat ayah dan ibu angkatnya khawatir, Ardika segera mengubah topik pembicaraan.

Sejak diberi pelajaran oleh Ardika karena mencari orang untuk membuat keributan di acarapenggantian nama Grup Bintang Darma, tiga keluarga besar sudah berhenti beraksi untuk sementarawaktu.

Tentu saja tiga keluarga besar enggan melihat Grup Bintang Darma bangkit kembali.

Aamun, selain menaruh harapan pada acara peresmian jabatan Thomas, untuk sementara waktumereka tidak punya cara yang lebih baik lagi untuk menghadapi Grup Bintang Darma.

Hal ini membuat Grup Bintang Darma bisa mengembangkan bisnis dengan tenang.

Eby memberi laporan singkat. “Kami berencana membangun kembali lini bisnis blofarmasi danmenjadikannya sebagai fokus utama perusahaan selanjutnya.”

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter