• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 499 Bagaimana Kamu Bisa Melakukannya

Tuan Besar Basagita yang baru saja merangkak bangkit dari lantai, dengan surat permintaan maat itudalam genggamannya, bahkan janggut pria tua itu tampak bergetar saking bersemangatnya!

“Eh… eh… eh…. Daripada mengatakan kita adalah mitra yang diutamakan oleh mereka, ini lebihcocok disebut dengan janji Grup Lautan Berlian untuk melindungi Keluarga Basagita!”

“Dengan kekuatan dunia preman Grup Lautan Berlian, kelak di Kota Banyuli, selain tiga keluargabesar, siapa lagi yang berani mencari masalah dengan Keluarga Basagita?”

Mendengar ucapan Tuan Besar Basagita, anggota Keluarga Basagita lainnya juga senang bukanmain.

Dengan adanya kekuatan dunia preman yang luar biasa besar seperti Grup Lautan Berlian yangmenjadi pendukung mereka, ke depannya mereka bisa menjalani hidup mereka dengan tenang!

Tiba–tiba, seorang anggota Keluarga Basagita berkata, “Tadi Tuan Bromo mengatakan, suratpermintaan maaf dari Grup Lautan Berlian ini adalah permintaan Ardika?”

Dalam sekejap, pandangan semua orang tertuju ke arah Ardika.

“Ardika, apa benar–benar kamu orangnya?” tanya Tuan Besar Basagita dengan sangat antusias.

Ardika berkata dengan acuh tak acuh, “Tadi aku sudah mengatakannya, tapi kalian nggak percaya.”

“Aku mengajukan empat permintaan, yaitu Edrik bunuh diri, anggota lama Grup Lautan Berlian datangberlutut dan meminta maaf, Alden meminta maaf secara pribadi, serta pengumuman permintaan maafGrup Lautan Berlian secara terbuka. Mereka hanya memenuhi semua permintaanku.”

Begitu mendengar ucapan Ardika, semua orang diliputi rasa canggung.

Tadi, memang tidak ada seorang pun yang menganggap serius ucapan Ardika, bahkan mereka semuamelontarkan ejekan dan sindiran kepada Ardika.

Namun, siapa sangka, hanya dalam sekejap mata saja, kenyataan seolah sudah memberi merekatamparan keras.

Tuan Besar Basagita menatap Ardika dengan lekat dan bertanya padanya, “Ardika, sebenarnyabagaimana kamu bisa melakukannya?”

Makin lama melihat suami cucunya ini, dia makin merasa ada aura misterius terpancar dari tubuhpemuda itu.

Keempat permintaan yang diajukan oleh Ardika adalah hal–hal di luar nalar anggota KeluargaBasagita.

Namun, pemuda itu benar–benar berhasil melakukannya.

Selain itu, pemuda itu bahkan meminta Tuan Alden, sang raja preman untuk meminta maaf secara

*15 BONUS

pribadi!

Hal seperti ini benar–benar merupakan hal yang mustahil terjadi!

“Kalian ingin tahu?” tanya Ardika.

“Hmm! Hmm!”

Satu per satu dari mereka semua menganggukkan kepala mereka. Mereka semua sangat penasarandan ingin tahu bagaimana Ardika bisa melakukannya.

Ardika menatap sekelompok orang itu sambil tersenyum tipis. Tiba–tiba, dia menyunggingkan seulassenyum dingin.

“Kenapa aku harus memberi tahu kalian?”

Selesai berbicara, dia mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah luar pintu. “Kalian semua silakan

keluar dari rumahku, sekarang juga!”

Dia sudah muak melihat wajah–wajah anggota Keluarga Basagita yang tidak tahu malu dan menjijikan

itu.

Kali ini, mereka lebih keterlaluan lagi.

Demi keuntungan sendiri, mereka bahkan mendesaknya pergi ke Gedung Glori untuk menyerahkan

nyawanya.

Biarpun orang–orang itu adalah keluarga Luna, tetapi kesabaran Ardika juga ada batasnya.

Tuan Besar Basagita baru menyadari mereka dipermainkan oleh Ardika. Saking kesalnya, diamenunjuk Ardika dan berkata, “Ardika! Kamu!”

Namun, mengingat suami cucunya itu mampu membuat Alden meminta maaf. Dia terpaksa menahanamarahnya.

“Ayo kita pergi!”

Dia langsung berjalan keluar meninggalkan vila itu dengan membawa seluruh anggota KeluargaBasagita yang sebenarnya enggan meninggalkan tempat itu.

“Ardika, kamu benar–benar hebat! Sudah kubilang, kita sekeluarga pasti bisa melewati cobaan ini!”novelbin

Luna sama sekali tidak mernedulikan perasaan anggota Keluarga Basagita.

Sebelum Tuan Besar Basagita dan yang lainnya sempat keluar dari vila, dia sudah menggandenglengan Ardika sambil melontarkan pujian pada suaminya.

Desi juga menuangkan segelas air sambil tersenyum. “Ardika, pagi–pagi sekali kamu sudah keluar,kamu pasti sudah lelah, ‘kan? Ayo, minumlah sedikit air untuk meredakan dahagamu.”

“Terima kasih, Bu.”

– 15 ROMUS

Ardika menerima segelas air yang disodorkan oleh ibu mertuanya, lalu mulai meneguk air itu.

“Pelan–pelan minumnya, jangan sampai tersedak. Aku akan memasak beberapa masakan, agar kitabisa makan siang bersama dengan baik.”

Desi sangat senang, beban yang terasa seperti menyesakkan dadanya beberapa hari ini seakansudah hilang tanpa meninggalkan jejak.

Tepat pada saat ini. Tuan Besar Basagita dan yang lainnya yang tadinya sudah meninggalkan viladengan kesal tiba–tiba berbalik lagi.

Sebelum sempat memasuki pintu vila, Wisnu sudah berkata dengan tidak sabar. “Huh! Ardika, tadikamu nggak bersedia memberi tahu bagaimana kamu bisa melakukannya karena takut kebohonganmukami ekspos, bukan?!”

“Apa maksudmu?”

Ardika mengerutkan keningnya. Dia mengambil ponselnya dan bersiap untuk menghubungipenanggung jawab Grup Bumantara untuk mengusir orang–orang ini keluar.

“Kamu berpura–pura saja terus!”

Wisnu tertawa dingin dan berkata, “Aku baru menerima informasi, pagi ini Komandan Draco pergimenghadiri acara peringatan kematian Alden. Karena mendapati Alden masih hidup, Komandan Dracomarah besar!”

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter