• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 386 Empat Puluh Millar Menjadi Empat Ratus Miliar

“Bu Luna, apa maksudmu?”

Charlie menyipitkan matanya dan berkata, “Kontrak ini disusun oleh tim hukum dari perusahaan keduabelah pihak, sama sekali nggak ada masalah. Sekarang kamu malah memberitahuku kamu nggak bisamenandatanganinya, bukankah sama saja dengan membuang–buang waktuku saja?”

Nada bicara pria itu terdengar agak tajam.

Ekspresi arogan yang terpampang jelas di wajahnya membuatnya sama sekali tidak terlihat sepertimanajer umum sebuah perusahaan, lebih mirip dengan preman.

“Brak!”

Luna langsung melemparkan kontrak itu di atas meja dan berkata dengan dingin, “Aku bukan inginmembuang–buang waktu Pak Charlie, tapi Pak Charlie sama sekali nggak menunjukkan ketulusanuntuk bekerja sama. Jelas–jelas kita sudah sepakat biaya sewa per tahunnya adalah 40 miliar, kenapadi kontrak malah tertera 400 miliar per tahun?!”

Empat ratus miliar!

Dalam sekejap, biaya sewa langsung naik sepuluh kali lipat!

Dengan harga pasar Kota Banyuli, hanya dengan 400 miliar lagi saja, sudah bisa mengambil alihkepemilikan Gedung Ansa!

Vania dan yang lainnya yang berdiri di belakang Luna terkejut setengah mati.

Vania segera mengambil kontrak itu, lalu melihatnya sekilas. Ternyata memang benar biaya sewagedung per tahunnya sudah mencapai 400 miliar.

“Pak Charlie, kalian berubah pikiran secara tiba–tiba seperti ini, benar–benar keterlaluan!”

Saking kesalnya, Vania melemparkan kontrak itu ke atas meja dengan sekuat tenaga, bahkan diasudah

hampir menangis.

Untung saja, hari ini bukan dia yang menandatangani kontrak. Kalau dia langsung menandatanganikontrak itu tanpa melihat isinya, biarpun dia bunuh diri dengan melompat dari gedung, dia tetap tidak

bisa mengembalikan kerugian yang dialami oleh perusahaan!

Saat trik yang dimainkannya ketahuan, Charlie tidak marah karena malu.novelbin

7110

Dia sedikit bersandar ke belakang lagi dan mengarahkan telapak sepatunya ke arah Luna, lalutersenyum dan berkata, “Bu Luna, Jangan bicara sembarangan. Coba kamu tanyakan saja padaorang-

orang di luar sana, aku selalu berbisnis dengan adil.”

“Dalam beberapa hari ini, ada banyak orang yang datang mencariku untuk menyewa Gedung Ansa,tapi

+15 BONUS

aku nggak setuju. Apa alasannya?”

“Karena aku hanya ingin menyewakannya kepada Bu Luna. Dengan begitu, kelak setiap hari kamuakan bekerja di sini, maka aku bisa sering bertemu denganmu

Luna tidak menanggapi Charlie, dia berkata tanpa ekspresi, “Intinya, sebelumnya kita sudah sepakat40 miliar, jadi sebaiknya Pak Charlie membuat ulang kontrak, baru kita tanda tangan lagi.”

Mendengar ucapan Luna, Charlie tertawa.

“Bu Luna, 40 miliar adalah harga sebelumnya, sekarang harganya sudah naik.”

“Gedung Ansa terletak di lokasi yang strategis di Kota Banyull, ada banyak perusahaan yangmenempatkan kantor utama mereka di lokasi ini. Jadi, biaya sewa sebesar 400 miliar benar–benarsudah harga ekonomis.”

“Bu Luna, aku yakin kamu nggak akan bisa menemukan gedung perkantoran yang lebih cocok denganharga ekonomis seperti di sini lagi!”

Melihat Charlie tetap berpegang teguh pada pendiriannya, Luna tahu dia tidak bisa menandatanganikontrak dengan perusahaan properti ini untuk menyewa Gedung Ansa lagi.

“Kalau begitu, aku akan mencari tempat lain.”

Empat puluh miliar berubah menjadi 400 miliar, Charlie benar–benar keterlaluan.

Bagaimana mungkin Luna bisa menyetujuinya?

Lagi pula, gedung perkantoran di Kota Banyuli juga bukan hanya ada Gedung Ansa.

Dia masih punya pilihan lain.

“Silakan saja.”

Charlie mengangkat bahunya dan berkata dengan acuh tak acuh, “Tapi, Bu Luna, aku berbaik hatimengingatkanmu terlebih dahulu. Starindo, perusahaan kami adalah perusahaan properti paling besardi Kota Banyuli. Proses penyewaan kebanyakan gedung perkantoran diserahkan pada kami.”

“Hehe, biarpun kamu bisa menemukan tempat yang lebih memuaskan, kemungkinan besar kamu juganggak akan bisa menyewanya.

Luna mengerutkan keningnya, dia menyadari ancaman dalam ucapan Charlie.

Seperti apa yang dikatakan oleh Charlie, Starindo memang merupakan perusahaan properti palingbesar di Kota Banyuli.

Kebanyakan dari proyek properti dikerjakan oleh perusahaan mereka, boleh dibilang mereka sudahmemonopoli pasar.

“Terima kasih Pak Charlie. Kalau begitu, aku akan mencari gedung perkantoran yang nggak di bawah

naungan Starindo.”

Namun, Luna yakin dia pasti bisa menemukan gedung perkantoran yang lain. Dia merentangkantangannya dan berkata, “Sekarang, tolong Pak Charlle kembalikan uang muka sebesar 4 miliar yangsudah diserahkan oleh Grup Perfe kepada kami!”

“Uang muka sebesar 4 miliar? Memangnya ada?”

Charlie menggaruk–garuk kepalanya dengan bingung, lalu bertanya pada bawahannya, “Apa rekening

perusahaan ada menerima uang muka dari Grup Perfe?”

“Nggak ada, Pak Charlie.”

Bawahannya itu juga berakting bersama Charlie.

“Kalian berbohong! Kami ada bukti transfer yang ditandatangani oleh karyawan perusahaan kalian dandicap dengan cap perusahaan kalian!”

Vania mengeluarkan bukti transfer dari dalam folder dokumen dengan marah.

“Coba aku lihat?”

Charlie langsung merebut dokumen dari genggaman Vania, meliriknya, lalu memasang ekspresi

cemberut.

“Srak!”

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Charlie merobek dokumen itu menjadi dua bagian!

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter