• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 324 Lupa Diri

Tuan Besar Basagita tidak menyangka David akan mengakui hal itu secara langsung.

Dalam sekejap, ekspresinya langsung berubah menjadi sedikit muram.

Dia tidak memedulikan apakah Luna dijebak atau tidak.

Dia hanya mengkhawatirkan motif di balik tindakan Keluarga Buana ini, apakah mereka merencanakansesuatu yang membahayakan Keluarga Basagita.

Wulan khawatir tunangannya dimarahi oleh kakeknya, dia buru–buru berkata, “Kakek, kalau Kakekingin menyalahkan, salahkan kami saja. Kami nggak ingin Luna memegang kekuasaan atasperusahaan. Karena itulah, kami meminta bantuan Keluarga Buana untuk menyingkirkan Luna!”

“Ya, benar. Ayah juga sudah lihat sendiri, ‘kan? Begitu Luna memegang kekuasaan atas perusahaan,dia bahkan nggak menghargai Ayah. Kami hanya bisa menggunakan cara seperti ini untukmenyingkirkannya.”

Dalam situasi seperti ini, mau tidak mau Yanto sendiri juga harus maju untuk memberi penjelasankepada

ayahnya.

Dia khawatir Tuan Besar Basagita emosi dan berubah pikiran.

Melihat pemandangan itu, David juga buru–buru memberi penjelasan. Dia mengatakan bahwa diamelakukan semua itu demi membantu Yanto, ayah mertuanya untuk memegang kendali atasperusahaan.

Adapun mengenai motif terselubung, sama sekali tidak ada.

Tuan Besar Basagita mendengus kesal. Dia sama sekali tidak mengetahui hal ini.

Namun, setelah mendengar penjelasan mereka, dia merasa jauh lebih lega.

Untung saja Keluarga Buana tidak ada motif terselubung.

Melihat Keluarga Basagita dan Keluarga Buana akan segera menjalin hubungan keluarga, kalaumemutus hubungan dengan Keluarga Buana di saat seperti ini, hanya akan membawa pengaruh burukpada Keluarga Basagita.

Karena itulah, Tuan Besar Basagita melambaikan tangannya dan berkata, “Baiklah, kalau begitu danasebesar

lebih dari empat triliun di rekening perusahaan akan ditransfer ke rekening Komplek Prime Melati,biarkan tim pemasaran yang mengelolanya!”

Yanto sekeluarga sangat senang.

Mereka segera menelepon dan meminta departemen keuangan perusahaan untuk mentransfer uangtersebut.

Tak lama kemudian, dana sebesar lebih dari empat triliun yang ada di rekening Grup Agung Makmurditransfer

semuanya ke rekening khusus untuk proyek Kompleks Prime Melati,

“David, selanjutnya kami hanya bisa mengandalkan Keluarga Buana. Kalian harus mengusahakanagar proyek ini sukses besar. Kelak, kalau Keluarga Basagita sudah memperluas bisnis ke pasar ibu

kota provinsi, mungkin saja kami juga bisa menjadi keluarga kaya dengan aset kekayaan puluhantriliun!” kata Tuan Besar

Basagita kepada David dengan penuh harap.

Ini adalah impian terbesar yang ingin digapainya.

Dia bermimpi agar Keluarga Basagita bisa menjadi keluarga terkemuka level ibu kota provinsi.

Saat itu tiba, bahkan kepala keluarga tiga keluarga besar juga harus menghormatinya!

“Kakek, Jangan khawatir, proyek ini pasti akan sukses besar!” kata David sambil menepuk–nepukdadanya dan menekan kegembiraan yang bergejolak dalam hatinya..

Kemudian, dia mengatakan dia harus segera kembali untuk mempersiapkan acara pertunangan yangakan diselenggarakan besok pagi. Jadi, tanpa berlama–lama lagi, dia segera meninggalkan kediamanKeluarga Basagita.

“Wulan, kamu benar–benar sudah menemukan seorang suami yang baik. Sudah selarut ini, dia masihmau mempersiapkan acara pertunangan kalian secara pribadi. Setelah menjadi menantu KeluargaBuana, kamu pasti akan melewati hari–hari yang bahagia!”

“Wulan, ke depannya perkembangan Keluarga Basagita bergantung padamu!”

Satu per satu anggota Keluarga Basagita lainnya segera menjilat Wulan.

Tentu saja Yanto sekeluarga sangat bangga.

Kini, kedudukan mereka di Keluarga Basagita sudah tak tergoyahkan.

“Huh, aku lihat kelak bagaimana Luna bisa bersikap arogan di hadapanku lagi! Berani–beraninya hariini dia mengusir kami! Lihat saja nanti bagaimana aku memberinya pelajaran!” kata Wulan dengan

ekspresi arogan.

Hari ini, dia diusir oleh Luna lagi. Dia benar–benar sangat kesal.

“Benar, Luna memang harus diberi pelajaran. Nggak hanya menikah dengan pria idiot dan nggak bisamemberi kontribusi apa pun pada Keluarga Basagita, dia malah selalu melakukan hal yangbertentangan dengan kita….”

Semua orang mendukung pernyataan Wulan.

Memikirkan acara pertunangan yang akan diselenggarakan pada pagi hari dan pemasaran KompleksPrime Melati yang akan diselenggarakan pada sore hari, anggota Keluarga Basagita sampai tidak bisatidur saking

senangnya.

Mereka semua tetap berada di kediaman lama Keluarga Basagita dan menantikan keesokan harinyauntuk pergi ke Hotel Blazar menghadiri acara pertunangan David dan Wulan.

Karena sudah lanjut usia, Tuan Besar Basagita tidak sanggup bergadang lagi. Dia kembali ke dalamkamar dan bergadang sendirian.

Namun, dia juga tidak bisa terlelap.

Setengah jam kemudian, tiba–tiba Tuan Besar Basagita menerima satu panggilan telepon yangmembuat rasa kantuknya menghilang tanpa meninggalkan jejak!

“Tuan Besar Basagita, Grup Agung Makmur memilih untuk menjual Kompleks Prime Melati di saatkondisi

+15 BONUS

pasar nggak stabil seperti ini adalah pilihan yang sangat bijaksana. Tapi, terlepas dari apa punkondisinya, kallan juga nggak perlu menjualnya dengan harga yang begitu rendah, bukan?”

*Dijual dengan harga 200 miliar, kali ini Keluarga Basagita sudah mengalami kerugian yang sangatbesar,”

kan?”

COIN BUNDLE: get more free bonus

GET ITnovelbin

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter