• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 251 Keluarga Septio Provinsi Aste

Begitu mendengar suara itu, Ardika melihat wanita itu sambil mengerutkan keningnya.

Dia merasa wanita itu sangat familier.

Sesaat kemudian, dia teringat bahwa wanita itu adalah wanita yang diselamatkan olehnya dari tangankomplotan kriminal saat menangkap Claudia.

Sebelum dia datang ke showroom ini, kalau dia tidak salah ingat, kata Sigit nama wanita itu adalahRachel Septio?

Pemuda di samping Rachel mengamati Ardika sejenak.

Tepat pada saat ini pula, Tarno menghampirinya dan bertanya dengan sopan, “Halo, apa kamu datangke Showroom Mobil Neptus untuk melihat–lihat mobil?”

“Bukan.”

Pemuda itu menggelengkan kepalanya dan menunjuk Ardika, lalu berkata, “Aku sedang mencariseseorang. Dia orangnya.”

Tarno menatap Ardika dengan tatapan terkejut, lalu bertanya dengan hati–hati, “Apa kamu ada urusanmencarinya?”

“Kamu nggak perlu ikut campur.”novelbin

Pemuda itu berkata dengan ekspresi arogan, “Sepertinya dia sudah membuat

masalah di sini?”

Melihat sikap arogan lawan bicaranya, Tarno merasa agak kesal. Dia berkata dengan acuh tak acuh,“Ini bukan urusanmu.”

“Bagaimana kalau aku tetap mau ikut campur?”

Pemuda itu berkata dengan sombong, “Nggak peduli masalah sebesar apa pun yang dibuatnya di sini,hari ini aku tetap akan membawanya pergi!”

Tarno mendengus dingin dan berkata, “Aku nggak bisa mengambil keputusan. Tuan Rohan….

“Kalau begitu, panggil dia keluar,”

Tanpa menunggu Tarno selenat berbicara, pemuda itu langsung menyelanya.

Tiba–tiba, terdengar suara dengusan dingin.

Sambil menekan–nekan wajahnya dengan kain yang dibalut es, Rohan berjalan menghampiri mereka.“Ternyata nyali pemuda sepertimu cukup besar juga, ya. Beraninya kamu ingin merebut orang daritanganku! Coba kamu cari tahu, siapa di Kota Banyuli yang berani merebut orang dari tanganRohan?!”

“Rohan?”

Pemuda itu tertawa, lalu berkata, “Ah, aku nggak pernah dengar. Aku hanya tahu ada seseorangbernama Billy di dunia preman Kota Banyuli. Selain itu, Showroom Mobil Neptus ini adalah miliknya.Keluarga kami adalah distributor dari setiap mobil di sini.”

Begitu mendengar ucapan pemuda itu, seolah–olah teringat akan sesuatu, ekspresi Rohan sedikitberubah.

Tanpa dia sadari, dia sedikit membungkukkan badannya dan bertanya, “Maaf, kalau boleh tahu, Tuanadalah….”

“Anggota Keluarga Septio Provinsi Aste, Liander Septio.”

Pemuda itu menyebut namanya dengan santai.

“Duar!”

Seolah–olah disambar petir di siang bolong, ekspresi Rohan langsung berubah. drastis.

Provinsi Aste terletak di sebelah utara Provinsi Denpapan, Keluarga Septio adalah keluarga terkemukadi Provinsi Aste.

Boleh dibilang keluarga besar ini adalah pendukung terbesar Billy.

Billy adalah distributor mobil terbesar di Kota Banyuli, boleh dibilang dia sudah hampir memonopolisemua transaksi jual beli mobil di Kota Banyuli.

Baik transaksi mobil baru maupun mobil bekas, tetap harus melalui tangannya.

15 BONUS

Sementara itu, Keluarga Septio Provinsi Aste adalah distributor mobil terbesar di

Provinsi Denpapan.

Seperti yang dikatakan oleh Liander, setiap mobil yang ada di Showroom Mobil

Neptus didistribusikan oleh Keluarga Septio.

Setelah mendengar ucapan Liander, Rohan makin membungkukkan badannya dan

berkata, Ternyata Tuan Muda Liander, ya. Maaf atas kelancanganku….”

“Jangan beromong kosong lagi.”

Liander melambaikan tangannya, lalu bertanya, “Apa sekarang aku sudah boleh membawa Ardikapergi?”

“Tentu saja boleh, Tuan Muda Liander silakan bawa dia pergi!”

Walaupun Rohan enggan melepaskan Ardika pergi begitu saja, tetapi dia tidak

berani menolak permintaan Liander.

Melirik para staf showroom yang mengepung Ardika, Liander memerintah dengan

dingin, “Suruh orang–orang ini bubar.”

Tarno segera bereaksi. Dia buru–buru membubarkan semua staf showroom. “Apa

kalian tidak mendengar ucapan Tuan Muda Liander? Cepat bubar, cepat bubar

semuanya!”

Setelah membubarkan semua staf showroom, dia berjalan menghampiri Ardika lagi.

Dia tidak mengerti bagaimana Ardika bisa berhubungan dengan anggota Keluarga

Septio Provinsi Aste.

Hari ini, Rohan tidak akan bisa membalas tamparan dari Ardika lagi.

Dia benar–benar mengagumi keberuntungan Ardika.

“Ardika, aku benar–benar minta maaf. Tadi hanya kesalahpahaman belaka. Aku

akan memberimu satu mobil balap lagi sebagai bentuk permintaan maafku!”

Tarno memasang ekspresi tenang, sama sekali tidak terlihat beberapa saat.

sebelumnya dia baru mengatakan ingin membunuh Ardika.

Kecepatan perubahan ekspresinya jauh lebih cepat dibandingkan membalikkan

+15 BONUS

buku. Hal ini membuat Ardika sangat takjub.

Ardika berkata dengan acuh tak acuh, “Aku nggak butuh mobil balap lagi. Nanti minta anak buahmuuntuk mengantarkan sebuah mobil dengan ruang lebih luas ke rumahku

“Oke, oke, aku akan segera mengaturnya!”

Melihat Liander dan Rachel sudah berjalan menghampiri Ardika, Tarno bergegas meninggalkan tempatitu.

Setelah berdiri di hadapan Ardika, Rachel berkata dengan ekspresi senang, “Kak Ardika, namakuRachel. Apa kamu masih mengingatku? Kala itu, kamu yang menyelamatkanku dari tangan komplotanpenjahat. Aku datang untuk

menyampaikan rasa terima kasihku padamu!”

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter