• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 712

Bab 712

David berdiri di antara tiga primadona populer Universitas South River dan merasa sedikit bingung.

'Apa yang Ava lakukan di sini?'

"Tiga orang perempuan teman sekelasku yang tidak dikenal ini memilih untuk mencariku pada saatyang sama?'

"Um, Nona-Nona, apa kalian semua mencariku?" tanya David, memecah kesunyian.

"Ya."

Ketiganya menjawab bersamaan.

"Bagaimana kalau kita mencari tempat untuk mengobrol?"

"Kau harus berbicara dengan mereka terlebih dahulu. Aku akan mencarimu saat kau sudah punyawaktu luang," kata Ava lalu pergi.

"Bagaimana dengan kalian berdua? Apa kalian juga datang untuk mencariku?" David bertanya.

"Lupakan saja, aku akan kembali saat kau punya waktu," kata Amelia setelah berpikir.

Jika Amelia tetap tinggal di sini sekarang, dia tidak tahu harus berkata apa kepada David.

Ditambah lagi, ada begitu banyak orang di sini.

Setelah Amelia selesai berkata, Amelia juga berbalik dan pergi.

Pada akhirnya, hanya Luna yang tersisa.

"Luna, ada yang bisa aku bantu?"

"David, ayo cari tempat untuk mengobrol."

"Baik."

Keduanya menemukan tempat yang tenang di kampus bersama.

Sekarang sudah jam makan siang jadi tidak banyak orang di kampus.

"Kau bisa memberitahuku sekarang, Luna," kata David.

"David, apa kau ingat kapan terakhir kali kau berada di Ibu Kota?" Luna bertanya.

"Jangan khawatir, aku tidak akan melupakan itu. Aku berutang budi padamu karena kaumenyelamatkan Celia. Mengapa? Apa kau ingin menagihnya sekarang?"novelbin

"Bagus kalau kau tidak lupa. Aku tidak akan menagihnya untuk saat ini, tapi aku ingin meminjamnamamu."

"Apa kau ingin melakukan sesuatu atas namaku daripada meminta bantuanku?" David bertanya.

David tahu apa yang ada dalam pikiran Luna begitu dia mendengarnya.

Jika David ingin mengungkapkan kepada semua orang bahwa dia telah berutang budi padanya, ituakan menghalangi banyak orang dengan identitasnya saat ini.

Dengan cara ini, David akan membantunya, tetapi pada saat yang sama, Luna tidak inginmenggunakan bantuan yang diberikan David kepadanya. Dia telah merencanakan ini dengan luarbiasa.

"Ya, kau adalah orang besar sekarang, dan bantuan darimu sangat berharga, ditambah lagi hanyaakan menjadi semakin berharga di masa depan. Aku tidak bodoh," Luna mengakui dengan senanghati.

"Luna, kalau kau butuh sesuatu, kau bisa langsung memberitahuku. Selama tidak melanggar prinsipku,aku akan membantu mengurusnya. Setelah masalah ini selesai, kita tidak akan saling berutang budilagi."

David tidak ingin memberi Luna kesempatan untuk melakukan ini.

Dia harus membalas budi sesegera mungkin dan tidak ingin ada hubungannya dengan seseorangyang licik seperti Luna.

"Tidak! Meminta bantuanmu untuk mencapai apa yang ingin aku lakukan sekarang akan terlaluberlebihan. Aku hanya perlu menggunakan namamu untuk sesuatu."

"Bagaimana kalau aku bilang tidak?"

"David, aku tahu kau membenciku karena aku berniat memanfaatkanmu sejak awal," kata Lunadengan suara berat.

"Bagus kalau kau tahu, jadi lebih baik kau menggunakan bantuan dariku sesegera mungkin agar kitatidak saling berutang budi lagi," jawab David.

David sungguh tidak menyukai wanita seperti ini yang terlalu licik. Tidak peduli betapa cantiknya dia.

Lorraine menakjubkan, bukan?

Dia adalah wanita tak tertandingi yang mengejutkan seluruh zaman.

Namun, David juga tidak menyukainya.

David tidak akan menginginkannya bahkan jika Lorraine membayarnya untuk menikah dengannya.

Bukan karena dia memiliki tekad yang kuat, tetapi lebih tepatnya, David tidak menyukai wanita-wanitatersebut di dalam lubuk hatinya.

"David, aku tidak punya pilihan. Aku memiliki seorang adik perempuan yang lebih berbakat dariku,sehingga aku hanya dapat digunakan oleh keluarga untuk mengatur pernikahan dengan orang lain.Tapi, aku tidak mau menerima nasib seperti ini. Aku ingin kebebasan dan aku ingin menentukanhidupku sendiri, jadi aku harus memikirkan cara untuk melawan. Selama ini, aku tidak dapatmenemukan cara lain. Aku akhirnya melihat secercah harapan saat kau muncul, jadi aku minta maaf,"Luna terisak sambil berkata dengan lembut.

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter