• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 2581

Bab 2581 Saat sinar merahnya menghilang, Lufian mencoba menggerakkan tubuhnya perlahan. Setiap kali dia bergerak, dia merasakan sakit yang luar biasa. Rasa sakit ini bukanlah sesuatu yang dapat ditanggung oleh orang biasa. Adalah suatu kebohongan untuk mengatakan bahwa serangan itu tidak menyebabkan kerusakan padaLufian. Tidak peduli betapa inferiornya benda Yang Mahakuasa, itu bukanlah sesuatu yang bisa ditangani olehPenguasa Surgawi. Untungnya, setelah Lufian benar-benar mengamuk, kekuatannya meroket, dan kekuatan tubuhnyajuga meningkat pesat. Itu sebabnya dia hampir tidak bisa menahannya. "Hehe, sakit sekali!" Lufian menyeringai. Seringai yang mengerikan. Lufian sudah lama dijadikan target, dan dia bukan tipe orang yang membalas keluhannya dengankebaikan. Dia akan membalas dendam sepuluh kali lipat, bahkan seratus kali lipat. Setelah empat puluh sinar merah menghilang, Lufian mengepalkan tinjunya dan menghentakkankakinya.

Ledakan! Tubuhnya melesat lagi. Tanpa kendali sinar lampu merah, dia lebih cepat dari sebelumnya. Sekarang, dia sangat ingin membalas dendam. Meskipun Lufian berada di dalam telur, telur tersebut masih lebih besar dari kebanyakan planet hidupdi Leila. Saat Lufian hendak mencapai tujuannya, lingkaran cahaya dari kristal merah tiba-tiba menjadi semakinterang. Kemudian, secara bertahap berubah dari merah tua menjadi merah tua.

Energi di udara begitu kental dan kental sehingga mulai meluap-luap. 'Apa ini?' pikir Lufian. Sebelum Lufian mengerti, dia mendengar suara gila Ibu. "Lufian, bukankah kamu bertanya padaku apakah aku sudah kehabisan kartu truf? Biar kuberitahukanpadamu bahwa aku belum! Ini kartu truf terakhirku. Jika kamu bisa bertahan, maka selamat, kamutelah menang. Jika kamu tidak bisa, maka sebaiknya kamu mati saja bersamaku! "Benar, aku lupa memberitahumu. Bahkan jika kamu berhasil, tuanku akan datang untuk membalaskandendamku ketika dia menyadari bahwa aku sudah mati. Ketika itu terjadi, aku ingin melihat bagaimanaTuan Surgawi sepertimu dapat melawan tuanku." . Dia adalah Mahakuasa agung yang mampumenekan seluruh wilayah alam semesta! Haha! Ayo mati bersama!" Saat Ibu mengatakan itu, cahaya merah disekitarnya semakin kuat. Dari kejauhan, orang hanya bisa melihat telur raksasa, tertutup retakan, dengan cahaya kuat yangmemancar dari dalam. Kekuatan yang menakutkan sedang muncul di dalam. Rasanya seperti akan segera meledak. Mengingat besarnya energi ini, peradaban Level 8 akan hancur total jika masih ada saat telurnyameledak. Ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan itu. Lufian berada tepat di tengah-tengah telur. Energi di sekelilingnya mulai meluap-luap. Oh tidak! Dia terkejut dan segera menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Ibu sedang mengaktifkan energi yang sangat kaya di dalam telur sehingga bisa mati bersama Lufian. Sudah terlambat untuk kembali sekarang. Jadi, Lufian hanya bisa bergerak maju dan berusaha menghentikan ledakan besar itu sebelum terjadi. Namun, sebelum Lufian sampai di sana, dia mendengar suara Ibu lagi. "Lufian, ayolah! Binasa bersamaku! Ini harga dari kekeraskepalaanmu, hahaha!"

Ledakan! Ledakan! Ledakan! Serangkaian ledakan terdengar di dalam kubah. Energinya begitu kuat hingga memicu reaksi berantai saat meledak. Ledakan! Ledakan! Ledakan! Lufian tidak lagi mencoba bergerak maju. Sebaliknya, dia berbalik dan lari. Dari kehampaan, cahaya yang keluar dari celah telur menjadi semakin cemerlang.novelbin

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter