• Prev Chapter
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 2571

Bab 2571 Di tengah-tengah tubuh Ibu ada ruang yang aneh. Berbeda dengan dunia luar. Segala jenis tanaman merambat tumbuh lebat, memenuhi seluruh ruangan. Hampir tidak ada habisnya, dan sekilas, penuh dengan tanaman merambat hijau. Namun, ketika seseorang menjelajah jauh ke dalam tanaman merambat, mereka akan menemukantelur di dalamnya. Tidak diketahui makhluk apa yang meninggalkannya di sana. Sulit membayangkan makhluk seperti apa yang bisa bertelur sebesar itu. Banyak retakan telah muncul di sekitar cangkang telur, namun belum pecah. Aliran tipis cahaya merah memancar dari celah di kulit telur, menimbulkan warna merah tua disekitarnya. Saat ini, telur raksasa itu bergetar hebat. Sepertinya benda di dalamnya ingin keluar. Cahaya merah yang memancar juga menjadi semakin terang. Telur itu adalah inti Ibu.

Dengan kata lain, tubuh Ibu yang sangat besar dikendalikan oleh telur ini. Tidak, itu pasti makhluk di dalam telur. Suara yang baru saja berbicara dengan Lufian juga berasal dari telur ini. Jika Lufian ada di sini, dia akan terkejut melihat musuh yang telah lama dia serang adalah telur. Makhluk di dalam telur belum keluar dari cangkangnya, tetapi ia sudah memiliki kekuatan tempursebagian dari Penguasa Surgawi. Jadi, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya kekuatan makhluk itu jika berhasil keluar dari telurnya. Paling tidak, itu tidak akan lebih lemah dari Lufian yang baru saja naik ke Peringkat Heavenly Overlord. Begitu beritanya tersebar, pasti akan menimbulkan sensasi yang luar biasa. Bunda Robotias adalah telur yang belum lahir? Siapa sangka?

Peradaban yang dilahap oleh Robotia akan tidak percaya jika mereka mengetahui kebenarannya. Peradaban tingkat 8 yang bermartabat dimakan telur? Itu adalah hal yang paling konyol di dunia. Namun, itulah kenyataannya. Bahkan jika tidak ada yang percaya, itulah sebabnya hal itu terjadi. Faktanya, alasan para Robotias terus menyerbu dan melahap berbagai peradaban adalah agarmereka bisa menyalurkan semua kelebihan energi ke dalam telur ini, selain menciptakan prajuritRobotias yang tak terhitung jumlahnya untuk melindungi Ibu. Tujuannya adalah untuk memberikan energi yang cukup bagi makhluk di dalam telur agar suatu saatbisa keluar dari telur. Jadi Ibu tidak berbohong. Ia memang sedang menunggu tuannya. Ketika tuannya pergi, dia memperingatkannya untuk tidak terlibat dengan peradaban level 9, tapi diabisa melahap peradaban lain sesuka hati. Pada awalnya, makhluk di dalam telur itu mampu menuruti instruksi tuannya. Ini akan dimulai dengan peradaban rendah dan meningkat selangkah demi selangkah. Namun, ketika ia melahap lebih banyak peradaban dan menjadi semakin kuat, ia secara bertahapmulai merasa tidak puas dengan status quo. Rasanya melahap peradaban level 8 akan terlalu lambat dan tidak tahu berapa lama waktu yangdibutuhkan sebelum ia bisa lahir. Jadi muncullah ide untuk mencoba peruntungannya dengan peradaban level 9. Lagipula, ia memiliki kartu truf yang ditinggalkan oleh tuannya. Jika terjadi situasi yang tidak terkendali atau tidak terduga, ia masih bisa lolos. Secara kebetulan, peradaban level 9 Leila berada tepat di sebelahnya. Setelah merenung cukup lama, Ibu memutuskan untuk menjadikan Leila sebagai tujuan pertamanya. Menurut perhitungannya, wilayah peradaban level 9 tidak bisa dibandingkan dengan peradaban level8.

Setelah melahap Leila, ia akan mengumpulkan cukup energi untuk keluar dari cangkangnya danmenjadi binatang Penguasa Surgawi. Namun tanpa diduga, ada Penguasa Surgawi di Leila. Itu di luar dugaan Ibu. Jika ia mengetahuinya, apakah ia akan menyerang Leila? Bukankah lebih baik melewati Leila dan mencari peradaban lain? Mengapa memprovokasi Tuan Surgawi? Kini, ia tidak memperoleh keuntungan apa pun, malah mengalami kerugian. Ibu tidak dapat berbicara tentang penderitaannya yang pahit. Menurut tuannya, hanya ada sedikit Penguasa Surgawi di antara peradaban tingkat 9 yang takterhitung jumlahnya di alam semesta. Jumlahnya bahkan tidak sampai seratus.novelbin

Use arrow keys (or A / D) to PREV/NEXT chapter